Kerjaan yang satu ini sebenarnya udah lama dimulai, hanya saja gak enak kalau terlalu cepat dipublikasikan (walaupun beberapa teman sudah tahu dengan melihat tumpukan mesin di warnet Pieps). Medan-IT berhasil memenangkan tender Pengadaan Komputer untuk Laboratorium Politeknik Informatika Del. Aku gak mau ngomongin masalah keuntungan atau duit disini, beberapa mungkin akan tetap berfikir kalau ini adalah proyek lumayan (kita ngomongin 32 unit komputer) walaupun aku tetap menerangkan bahwa ini adalah bentuk sumbangsih alumni terhadap almamater. Munafik juga kalau aku bilang "gak dapat apa-apa", gini-gini perutku tetap perlu dikasih makan : p Demikian juga dengan Medan-IT yang sedang dalam kondisi "butuh sokongan dana".
Sebelum berangkat ..
Setelah siap dengan penyediaan barang dan sarana transportasi, tanggal 27 Maret jam 1 dini hari aku mulai nyusun kotak-kotak yang berisi PC, monitor dan paket keyboard+mouse ke dalam Kijang LGX (rental dari orantua Riky), tentunya dengan bantuan Komandan dan Pieps. Selesai memuat semua paket, aku putuskan kembali ke rumah karena jam 5 pagi sudah harus bangun buat ikat muatan supaya steady. Lagian, sesuai dengan perjanjian ke Amangboru Simanjuntak (orangtua Riky, neh) .. supir disediakan dan dijemput di Padang Bulan. Kan repot tuh kalau harus mundur lagi dari Pancing ke Padang Bulan, sementara kalau dari Tanjung Sari ke Padang Bulan tergolong dekat dan tidak makan waktu lama. Alhasil aku tidur jam setengah-tiga pagi dan sudah bangun jam 5, tapi tidak ada kekhawatiran akan kebutuhan tubuh untuk istirahat karena toh nantinya yang mengemudikan mobil bukan aku melainkan Pak Supir.
Jam setengah tujuh aku sudah tiba di rumah Riky, di Padang Bulan. Pak Supir yang ditunjuk ternyata orang yang pada malam sebelumnya ngebantuin kami ngebongkar jok mobil. Yang notabene adalah amanguda Riky sendiri. Aku panggil amangboru lah, berhubung beliau marga Simanjuntak (Simanjuntak-Sihotang, ada pertalian yang menciptakan kondisi tersebut). Setelah Amangboru Riky periksa ini-itu dan ngasih tips untuk perjalanan, kami pun meluncur.
Perjalanan dimulai ..
Di Tanjung Morawa, aku baru tahu kalau amangboru belum sempat minum pagi. jadi aku putuskan kalau kita harus berhenti sejenak. Aku putuskan berhentinya di daerah Pasar Bengkel saja (yang banyak jualan dodol itu, lho). Maksudku sekalian buat nyari oleh-oleh buat Raymond dan Okta, adik-adik kelas yang masih menyandang status mahasiswa. Sambil menyeruput minuman hangat, kami berbincang .. buat lebih mengenal satu sama lain. Ternyata amangboru itu udah punya pengalaman yang banyak seputar dunia mobil-di-jalanan, sejak kelas 3 SMP udah jadi supir. Makin yakin aja, jadinya.
Perjalanan dilanjutkan, aku langsung sounding aja
"Amangboru, gak papa yah aku tinggal tidur?"
"Oh, gak papa Tulang, kurang tidur kaya'nya"
Aku pun lelap dalam tidur .. zzz...zz
*kedap-kedip*
Eh, sudah sampai Pematangsiantar (Siantar aja lah biar singkat), aku langsung ingat pesan dari Boss (Pak Sihotang), untuk singgah ke rumah MakTua Ika karena ada celana yang tertinggal disana waktu orangtuaku pulang dari Pekanbaru. Kami pun meluncur ke jalan Danau Maninjau. MakTua sendirian aja di rumah, rupanya amangtua lagi di Medan. Sebelum aku berangkat, MakTua mengutarakan niat untuk ikut bareng aku balik ke Medan, nanti. Aku iya-kan : )
Perjalanan pun dilanjutkan, kali ini aku pertahankan mata tetap terbuka, berhubung aku penasaran .. dari Siantar ini kalau mau keluar (menuju Parapat) pilih jalan mana. Ternyata gampang amat, gak pakai muter-muter. Pokoknya masuk dari jalan Gereja, trus lurus aja ..
Gak lama kami pun mulai memasuki daerah hutan pakis sebelum Parapat. Mobil sempat beberapa kali terguncang karena jalanan kurang mulus. Aku pun mengingatkan amangboru supaya kita santai-santai aja. Aku gak mau ambil resiko kalau-kalau sampai ada perangkat yang jadi rusak karena guncangan. Tentunya aku sampaikan penjelasan itu ke amangboru.
Lalu tampaklah Danau Toba, wiw .. kelihatan makin bersih. Gak ada lagi enceng gondok yang bikin semak. Lumayan juga kelihatannya. Tapi gak ada waktu buat singgah, atau bersantai karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Aku harus tiba di Del pukul 13, sesudah jam makan siang. Gitu janjinya.
Aku pun berpesan ke amangboru, supaya kita gak usah berhenti di Parapat.
"Ntar makan siang di Laguboti aja, amangboru. Aku lagi pengen makan susu kerbo di Pasar Bengkok"
Jadi lah kami tancap gas meninggalkan Parapat. Sepanjang perjalanan, aku udah gak bisa tidur lagi. Mungkin karena udah ngerasa cukup dengan tidur beberapa jam tadi. Jadi sepanjang perjalanan kami ngobrol aja lah.
Tiba di Laguboti, kami lewati gapura Del, dan tiba di RM. Sabar Menanti pukul 12.31 WIB. Langsung ambil posisi, aku pesan susu ni horbo dan amangboru pilih arsik ikan mas. Hueheheuhue .. aku gak nambah nasi tapi porsi susu horbo-nya aku makan dua! Aku segera kontak Pak Ramot, bahwa aku segera meluncur ke Del dan akan tiba sebelum pukul 13.00
.
Tiba di Del
Perhentian pertama ku adalah di Pos Satpam, nyari Bang Jaka. Sudah menjadi kebiasaan setiap aku datang ke Del, buat ngantarin dua-tiga-empat buat dia. Ternyata dia udah pulang, baru selesai shift malam, beuh. Yawudah lah, aku segera minta Pak Satpam buat menghubungi Pak Ramot untuk bisa aku temui. Dan kami pun dipersilahkan untuk menuju areal parkir.
Di bawah bayang-bayang pohon di depan Gedung Satpam (dan Genset), sudah berdiri Pak Ramot. Di belakangnya Bu Inget sedang berjalan mantap, dan berkata
"Lha, ini Niko, kan?"
"Iya" jawab Pak Ramot
*ada beberapa kalimat yang aku gak dengar dengan jelas*
"Waa .. kalau ada apa-apa sama computer-nya, kamu ta' gantung, ya" (seloro Bu Inge, nih)
Aku cengar-cengir saja, sambil menghampiri mereka dan menyalami satu-per-satu
"Baguslah kalau sekarang sudah bisa jadi supplier"
*waks*
Kami pun mulai menurunkan barang-barang di Entrance Hall. Pak Ramot sudah siapkan beberapa tenaga pendukung buat ngangkutin semua barang ke Lab. Aku pun celingak-celinguk nyari siapa yang aku kenal. Ketemulah sama Rosni, Acak, Avrilianto, dan Pak Yaya. Lalu ada juga Pak Heri (co-director) dan Bu Inge (lagi). Lalu muncul juga Elisa, dan Inte, juga Bu Tiur dan Bu Anna. Wuih .. masih rame aja Del ini.
Ya di Lab, semua barang dibongkar dan diperiksa. Yang ngerjain tentunya bukan aku, kalau aku disuruh cek ulang, dengan menempelkan jari di casing-nya pun aku bisa berujar "Ini Bagus" =))
Ada beberapa anak tingkat dua, yang berhubung sedang tidak ada kelas, diajak untuk memeriksa semua barang kirimanku. Aku nimbrung lah, sambil ngasih tips sedikit-sedikit. Beneran, kerja yang tidak sistematis bikin repot pada akhirnya : p
Semua barang OK!
Langsung aja serah terima, ya dengan ngisi Surat Berita Acara Serah-Terima lah. Lalu aku pun bersiap untuk balik ke Medan. Eh, pas turun, aku ingat. Ubuntu 7.10 yang aku minta dari Ojak, kan dititipkan ke Acak. Jadi aku mampirlah ke kantor dosen. Ngobrol bentar sama mereka, lalu aku pamit pulang.
Keluar dari Del, jangan pikir aku langsung tancap gas. Singgah dulu lah di kede Tulang Tampu(bolon)! Sambil aku menikmati Frestea, kami lepas kangen lah (wuehehehe), tukar-tukar info dan cerita. Gak lama, ada yang megang-megang pundak dari belakang (sayangnya gak cewe, berasa banget tangannya guede amat!) .. kupalingkan kepala .. eh, ternyata Pak Siahaan. Wazzup!? Dari Pak Siahaan aku baru tahu, kalau ada rencana pembebasan 100ha area di Parsoburan demi pendirian IT-Del *wiw*
Ya sudah sore, aku harus pamit. Karena ada MakTua yang harus dijemput lagi di Siantar. Jadi pukul 16.55 kami pun meluncur meninggalkan Del. Sepanjang perjalanan, aku tidur pulas banget. Kaya'nya beban pikiran sudah hilang, gak ada lagi kekhawatiran akan perjalanan yang mungkin kurang mulus. Sampai di Siantar baru aku bangun (kenapa selalu pas gitu yah, timing-ku). Jempu Mak Tua di jalan Danau Maninjau. Kami lanjutkan perjalanan kembali ke Medan.
Aku tidur lagi : p
Bangun tidur, tahu-tahu sudah di Tol Tamora aja. Huehehehe .. (sorry amangboru, udah capek kali neh). Lalu Mak Tua diantar ke jalan Turi, dan aku di-drop di Pancing. Ada Pieps disana, laporan pun disampaikan. Lalu aku pamit pulang ke rumah .. mau bayar semua hutang-hutang tidurku yang belum lunas.
kupikir banyak crita yg 100ha..ternyata cuma satu kalimat..
tapi satu yang penting nich (bukan nik ato nih) Sukses selalu..semoga tambah pelanggan ya bo'
wakakakak .. ini anonimnya pasti anak Del (lagi).
Ya, ya, dan ya. Makasih buat singgah, datang lagi yah.