Sebenarnya kesempatan buat ikutan acara martupol udah pernah ada sebelumnya, hanya saja berhubung waktu tidak memungkinkan jadi kesempatan itu dilewatkan. Temanku Rio, yang bentar lagi mengakhiri masa lajangnya, baru minggu lalu martupol. Berbulan-bulan sebelumnya sih udah atur rencana mau ikutan ke kampungnya buat menghadiri acara martupol-nya dia, tapi ujung-ujungnya batal Tinggal menghadiri acara nikahnya aja lah yang jangan sampai terlewatkan.
Aku baru tahu kalau acara martupol itu rupanya diadakan di gereja, lalu dilanjutkan ke wisma (atau tempat lain) buat menikmati makan bersama. Sebenarnya anak muda yang satu ini agak gerah kalau masuk gereja, jadi tadi sempat ngider keluar, alasan ada telepon penting; harus isi pulsa. Padahal nangkring di warung depan, menikmati rokok sebatang. Sambil berangan-angan, nanti di wisma dapat makan apa..ada lapet gak yah?
Pas acara di gereja, ada sesi konfirmasi (aku sih bilangnya begitu) antara pendeta dengan kedua mempelai. Menanyakan apakah calon mempelai memiliki ikatan dengan orang lain, misalnya pernah ngobral janji kawin ke orang lain atau jangan-jangan udah punya pasangan suami/istri..bla-bla-bla. Terus diutarakan juga, kalau memang masih ada "urusan" yang belum selesai, siap-siaplah untuk menyelesaikannya. Terus kedua mempelai tanda tangan suatu dokumen yang gak bisa aku lihat berhubung jauh di depan sana. Lama juga cakap-cakapnya.
Dueh, acaranya gak jauh beda dengan acara pemberkatan nikah yang sering aku ikuti. Yang ambil bagian harus make-up, yang cowo pakai jas dan yang cewe pakai kebaya (bersanggul juga) .. untuk Ibu gak ikutan, kalau enggak bisa-bisa anak mudanya tepar harus bangun subuh buat ngantarin peserta ke salon Ribet banget rupanya adat istiadat ini.
Selesai dari gereja, berangkat ke wisma. Dengan harapan lansung makan, berhubung sudah jam 1 siang. Dan kembali, urusan adat diprioritaskan. Urusan tempat duduk aja bikin lama doa makan. Emang adatnya begitu, yang mewakili ini-itu tempatnya ditentukan, jadi gak bisa sembarangan. Aku sih ngerti tentang hal ini, makanya milih duduk di tempat "Tulang" Sebenarnya gak ada jalur aku ini jadi hula-hula, hanya saja inisiatip biar dapat servis mantap, gitu deh.
Eh, ada kejadian aneh waktu makan bersama. Ada ibu-ibu yang duduk di depan meja kami. Sedari awal makan, kerjanya ngelirik ke meja kami terus. Kenapa yah? Apa karena di meja kami bakul nasinya ada 3 sementara di meja lain cuma 1? Hee,hee anak mudanya niat perbaikan gizi sih.. Tapi ternyata gitu anak mudanya cuci tangan, menandakan sudah selesai makan. Tuh ibu main sambar aja piring-piring berisi lauk sisa, dan *sruk* langsung nuang isinya ke kantong plastik kresek. Ampuuun .. rupanya dari tadi tuh ibu beter-beter karena udah niat mau bawa pulang oleh-oleh Langsung aja respons tinggi, nyenggol Goi (adikku) sambil berujar:
"Goi, bagian buat Black-Out gak diamankan?"
hihihihi..lucu bagian bawah tu.. "diincer" sama ibu ibu :D
hai teman aku mau berbagi pengalaman tentang broken link dan spam baca selengkapnya di http://jeblog.balisugar.com siapa tahu berguna|
mana oleh2nya??
ehm , mungkin komentnya rada ngga nyambung
tapi saya mau mengundang untuk ikutan acara blogger kopdar di medan
mohon konfirmasinya
kop-dar blogger Medan? wah tertarik nih :D
pingin ikutan!
dimana lihat update info-nya?