Mengenai BBM naik, yang penting bukan permasalah setuju-atau-tidak tapi bagaimana cara kita menyikapinya. Yang pasti bukan dengan buang-buang minyak di tengah jalan dengan metode bom molotov
Buka Mata
Dulu pernah dengar ceramah yang cukup membuka mata, tentang betapa bangsa ini salah kaprah, dimanja dengan pendekatan yang salah. Begini nih, waktu jaman BBM murah pemerintah berusaha mendatangkan investor (baca, perusahaan asing) untuk membuka usaha di Indonesia. Tujuannya sih buat nyerap tenaga kerja. Tapi ada yang salah disitu, biaya operasi mereka (perusahaan) terbilang kecil karena turut kebagian subsidi BBM. Jika di Amrik mereka bayar mahal untuk seliter solar, di Indonesia dapat muraah banget. Jadi kalau ada yang pernah kerja buat perusahaan asing, dan gajinya gede..gak usah heran karena dengan segala "kemudahan yang mereka peroleh", wajar mereka sanggup buat bayar segitu
Mau cari siapa yang salah?
Oke, itu mengenai pembagian subsidi yang salah. Sebenarnya ada pendekatan yang telah dicoba untuk digunakan, yaitu membedakan harga BBM untuk industri dan rumah tangga. Tapi sama aja, orang Indonesianya juga yang geblek. Karena minyak tanah untuk industri dihargai lebih mahal, jadinya jatah buat rumah tangga diselewengkan juga lewat aksi pengoplosan. Nice move, guys
Terus, menilik kasus terakhir, jika pun harga BBM tidak dinaikkan seturut harga minyak dunia..pastinya makin banyak yang ngejual minyak dari dalam negeri ke luar. Lihat tuh kapal-kapal tongkang yang "kencing" di tengah laut. Mindahin BBM muatannya ke kapal negara lain. Dia sadar betul, kalau dia jual ke luar negeri, bisa untung lebih banyak. Lagi-lagi orang Indonesianya berlaku geblek
Maka dari itu, seharusnya sikap kita bukan menghujat pemerintah. Dukung dong kebijakan mereka. Yang milih mereka kan kita-kita juga (sorry buat para golputers, kalian variabel liar). Aku juga pernah kuliah, tapi aku gak bersikap apatis atau opresan terhadap pemerintah atas kebijakan mereka. Dulu emang pas jaman kuliah, mahasiswa dididik buat belajar..belajar..dan belajar (tanpa diberi kesempatan berpolitik praktis). Supaya apa? Supaya sukses dalam menimba ilmu, dan mengembalikannya kepada bangsa. Ingat, jangan tanyakan apa yang sudah negri ini berikan kepadamu tapi tanyakan ke dirimu, apa yang sudah kamu berikan ke negeri ini!
Nah, sekarang waktunya menyikapi dengan tepat semua kondisi yang berkembang. Kalau mau demo, silahkan tapi nuntut suatu hal yang mendatangkan solusi dong. Misalnya nih,
- tuntut agar APBN disisihkan buat penelitian atas pengembangan alternatif bahan bakar fosil
- tuntut agar pemerintah ciptakan sistem subsisdi BBM untuk angkot yang terkontrol
Percaya nggak kalo pemerintah juga punya staff ahli yang mikirin tentang apa yang menjadi harapanmu itu bro? Pasti percaya...
Sebelum BBM naik dah banyak penelitian yang awalnya digagas oleh perseorangan atau private sector tentang bahan bakar alternatif. Pemerintah tau...
Selanjutnya??? Adakah pemerintah jemput bola untuk meneruskannya dan make it real? Noob... Yang ada para peneliti ketakutan kalo dihubungi Pemerintah. Karena Pemerintah bukannya membantu malah kesannya mau mengklaim dan mendesak para peneliti untuk menyelesaikan penelitiannya.
This is real... On of my lecture is the victims
The point in this condition is... Pemerintah yang sekarang BEBAL dan nggak pernah mau belajar dari pengalaman. Itu dia...
Tapi beberapa poin dari tulisan ini aku juga sepakat kog bro :D
hmm.. ngomongin peneliti, tahu kan penemu blue energi yang dulu pernah demonstrasi hasil penemuannya kepada Bapak Presiden SBY?
Nasibnya gak jelas sampai sekarang, raib ditelan bumi. Padahal dia bisa bantu nyediain solusi buat bangsa ini, kan?